Judul : Death Note
Pengarang : Tsugumi Ohba
Ilustrator : Takeshi Obata
Penerbit : M & C, Jump Comics
Genre : Shounen, Mistery, Supernatural, Psichological
Rating : 18+
Nilai (1-10) : 8,5
Death Note terbit sebanyak 12 Jilid (tankoubon) dengan total keseluruhan sebanyak 108 bab (chapter) plus 1 jilid spesial berjudul How to read 13 yang berisi tentang penjelasan, profil tokoh, kronologis cerita Death Note
dari awal hingga akhir, dan satu cerita pendek Jump Comics sudah lama
menerbitkan komik ini hingga tamat, sedangkan untuk M & C, baru
terbit hingga jilid ke-6. Anime Death Note juga telah lama dirilis.
Selain dibuatkan versi Anime, Death Note juga dibuatkan versi Live Action Layar lebarnya yang terdiri dari dua bagian, Death Note dan Death Note: The Last Name. Rencananya akan dirilis film ketiga Death Note yang berjudul L di tahun 2008 ini.
Sinopsis (synopsis)
Manga ini bercerita mengenai Death Note (buku kematian) yang sengaja dijatuhkan oleh Ryukk, seorang Shinigami
(malaikat kematian, reaper) ke dunia manusia, di mana bila nama
seseorang ditulis dalam buku tersebut, maka orang itu akan segera
meninggal. Buku ini kemudian ditemukan oleh Yagami Raito (Light Yagami), seorang siswa jenius anak seorang inspector kepolisian jepang. Awalnya Raito tidak percaya dengan kekuatan Death Note
tersebut, namun setelah ia coba dan berhasil, ia mulai percaya.
Ditambah lagi dengan kemunculan Ryukk yang akan selalu mengikuti orang
yang menemukan Death Note-nya. Dengan kejeniusannya,
Raito kemudian berencana menggunakan buku tersebut untuk menciptakan
dunia baru yang bersih dari kejahatan (utopia) dengan dirinya sebagai
dewa.
Raito
kemudian mendapatkan data para kriminal dari televisi dan dari database
kepolisian pusat. Ke semua kriminal tersebut dibunuhnya dengan
menggunakan Death Note. Kematian para kriminal yang
tidak wajar dan dalam waktu yang hampir bersamaan ini membuat masyarakat
dan pihak kepolisian merasa kejadian ini bukanlah terjadi secara
kebetulan. Meskipun terdengar tidak masuk akal, pihak kepolisian mulai
merasa ada seseorang di balik semua kejadian yang menimpa para kriminal
tersebut. Raito yang menggunakan kekuatan Death Note kini disebut sebagai Kira (Killer dalam dialek jepang) dan dianggap sebagai dewa oleh orang-orang yang pro dengan tindakan Raito tersebut.
Polisi
kemudian meminta bantuan kepada seorang detektif bertaraf International
yang wajahnya tak pernah kelihatan sebelumnya. Detektif tersebut
menyebut dirinya dengan sebutan L.
Dengan menjebak Raito, L mulai menyadari kalau Kira (Raito) dapat
membunuh seseorang dalam jarak jauh meskipun tanpa menyentuhnya sedikit
pun.
Menyadari
kalau ia telah dijebak, Raito mulai menyatakan perang pada L.
Dimulailah perang analisis dan psichology antara dua orang jenius, L dan
Raito.
Tanggapan
Meskipun Death Note
bercerita mengenai sebuah buku kematian yang dapat membuat orang
meninggal, manga ini lebih banyak bercerita mengenai perang analisis
intelegensi tinggi antara tokoh-tokohnya (Raito, L, Mello, Near). Unsur mistis ataupun khayalan tidak begitu menonjol di manga ini.
Antara Manga dan versi Live Action layar lebarnya jelas alur ceritanya berbeda. Tapi kalau disuruh memilih mana yang ceritanya saya suka, saya lebih suka versi live action-nya, karena ceritanya tidak begitu panjang dan berbelit-belit. Meskipun alur ceritanya berbeda, tetap ada persamaan antara Live Action dan manganya. Salah satunya, adegan terakhirnya (saat climax) persis dengan manganya. Dalam versi Live Actionnya, Raito Yagami diperankan oleh Tatsuya Fujiwara, sedangkan L diperankan oleh Kenichi Matsuyama
Meski tanpa kubuatkan review, penggemar Death Note
sudah lumayan banyak di Indonesia. Tapi berhubung terbitan resminya
belum lama keluar, saya pikir manga ini perlu dibuatkan sinopsis.
Seperti di kota tempat tinggal saya ini, masih banyak penggemar komik
yang belum mengenal Death Note.
Satu
hal lagi, anak-anak, orang yang daya intelegensinya kurang, orang yang
baru kenal komik dan cepat bosan jangan harap bakalan suka baca komik
ini. Analisis dari tiap tokohnya terkadang bikin bingung dan bikin
kepala panas. Baca satu jilid komik ini sama dengan membaca dua komik
biasa, saking penjelasan analisis-analisisnya yang begitu panjang.
Komik ini cocok untuk seorang expert komik jepang yang ingin komik dengan cerita yang lebih berat dan beda. Cerita Death Note yang mungkin tidak memiliki kesamaan dengan sederetan komik-komik yang terbit di indonesia membuat Death Note memiliki penggemar yang lumayan banyak di Indonesia.
Gambar
Ilustrasi buatan Tsugumi Ohba memang membuatku kagum. Gambarnya sangat bagus. Sampul cover Death Note
saja terlihat artistik meskipun terkesan horor. Sesuai dengan tema dan
ceritanya, gambarnya memang detail. Sekadar info bagi yang belum tahu,
Takeshi Obata juga ilustrator untuk Hikaru no Go (Hikaru’s Go). Penggemar Hikaru no Go mungkin akan langsung tahu ilustrasi Death Note buatan Takeshi Obata. Tetapi di Death Note, gambarnya lebih bagus dan lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar